Apabila waktu petang telah menjelang, kita
akan bisa mengamati langit di waktu malam hari selalu tampak begitu
indah utk dipandang. Bintang-bintang serta planet-planet yang bertebaran
di angkasa menjadikan keindahannya semakin begitu lengkap.
Namun mungkin pernah terbersit di benak kita, tidakkah benda-benda angkasa yg begitu banyak jumlahnya dan mustahil bisa dihitung dgn jari tersebut bisa saling bertabrakan satu sama lain? Akankah suatu saat nanti peristiwa itu akan benar2 terjadi?
Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya kita tersusun dengan begitu rapi dan terencana. Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Matahari, planet-planet beserta bintang-bintang seluruhnya memiliki gaya gravitasi terhadap benda angkasa lainnya. Dengan adanya gaya gravitasi itulah, setiap benda yg ada di jagad raya dapat bergerak dengan sangat teratur.
Apabila pembicaraan mengenai gaya gravitasi benda angkasa kita arahkan pada area dimana kita hidup saat ini, bumi dan bulan memiliki keterkaitan akibat adanya gaya gravitasi. Walaupun saling menarik, bumi dan bulan tidak saling bertumbukan karena adanya gaya sentrifugal yang muncul akibat perputaran bulan terhadap bumi. Gaya inilah yang membuat bulan tetap berada pada orbitnya.
Sementara pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari (berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik masuk ke pusat gravitasi matahari sehingga bumi tetap berada pada orbitnya.
Planet bumi mengelilingi matahari selama masa revolusinya, jarak bumi ke matahari bisa berubah mendekat dan menjauh. Di mana posisi bumi berada pada titik terdekat dengan matahari disebut perihelium, sedangkan titik terjauhnya disebut aphelium.
Namun mungkin pernah terbersit di benak kita, tidakkah benda-benda angkasa yg begitu banyak jumlahnya dan mustahil bisa dihitung dgn jari tersebut bisa saling bertabrakan satu sama lain? Akankah suatu saat nanti peristiwa itu akan benar2 terjadi?
Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya kita tersusun dengan begitu rapi dan terencana. Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Matahari, planet-planet beserta bintang-bintang seluruhnya memiliki gaya gravitasi terhadap benda angkasa lainnya. Dengan adanya gaya gravitasi itulah, setiap benda yg ada di jagad raya dapat bergerak dengan sangat teratur.
Apabila pembicaraan mengenai gaya gravitasi benda angkasa kita arahkan pada area dimana kita hidup saat ini, bumi dan bulan memiliki keterkaitan akibat adanya gaya gravitasi. Walaupun saling menarik, bumi dan bulan tidak saling bertumbukan karena adanya gaya sentrifugal yang muncul akibat perputaran bulan terhadap bumi. Gaya inilah yang membuat bulan tetap berada pada orbitnya.
Sementara pengaruh gaya gravitasi matahari dan gravitasi bumi mengakibatkan bumi berputar pada porosnya (berotasi) dan bumi mengelilingi matahari (berevolusi). Gravitasi matahari menarik bumi ke pusat matahari, sedang gaya gravitasi bumi tetap mempertahankan posisi bumi, sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari agar tidak tertarik masuk ke pusat gravitasi matahari sehingga bumi tetap berada pada orbitnya.
Planet bumi mengelilingi matahari selama masa revolusinya, jarak bumi ke matahari bisa berubah mendekat dan menjauh. Di mana posisi bumi berada pada titik terdekat dengan matahari disebut perihelium, sedangkan titik terjauhnya disebut aphelium.
0 Komentar:
Posting Komentar